Ditengah Krisis yang Terjadi pada Perbankan AS, Harga Bitcoin malah Melonjak Tinggi!
BERITA
1yr ago
Admin

Dalam sepekan ini, kapitalisasi pasar kripto naik dari 1.018 triliun USD (13/3) menjadi 1.160 triliun USD (19/3).

Pada Sabtu (18/3) harga Bitcoin (BTC) melonjak tinggi di angka US$27.000 dan bertahan hingga Minggu malam (19/3) menjadi US$27.300. Harga Bitcoin naik hingga 33% dalam sepekan.

Beberapa aset kripto lainnya juga mengalami kenaikan seperti ETH yang naik 21% menjadi US$1.700, BNB naik 22% menjadi US$339, dan SOL naik 19% menjadi US$21,59.

Hal ini dikarenakan Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan FDIC mengumumkan bahwa mereka akan ikut serta dalam mendukung seluruh simpanan di Signature dan SVB yang telah ditutup oleh regulator AS.

“Fed berperang dua arah melawan inflasi, kenaikan suku bunga dan QT (Quantitative Tightening). The Fed sekarang telah membalikkan keadaan, dan sedang melakukan QE (Quantitative Easing) yang agresif. Jika QT dirancang untuk menurunkan inflasi, QE akan menaikkannya. Kenaikan suku bunga di masa depan sekarang tidak ada gunanya, karena efek apa pun akan lebih dari sekadar diimbangi oleh QE,” unggah Peter Schiff selaku Pakar Keuangan AS di akun twitternya.

QT merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mencegah inflasi dengan mengurangi uang beredar, sedangkan QE merupakan kebijakan untuk mengindari deflasi dengan menambah peredaran uang.

Kedua kebijakan ini merupakan bagian dari kebijakan moneter yang dipakai oleh bank sentral dalam mempengaruhi tingkat suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*