Sebanyak 41% Kreditor Mt. Gox Memilih Menahan Bitcoin Daripada Menjualnya
BERITA
1mo ago
Admin

Para kreditor dari Mt. Gox, bursa kripto yang bangkrut, tampaknya lebih memilih untuk menyimpan Bitcoin mereka meskipun aset kripto terbesar tersebut telah mengalami kenaikan harga lebih dari 8.500% sejak kebangkrutan platform pada tahun 2014.

Menurut laporan dari Glassnode (29/7/2024), lebih dari 41,5% dari Bitcoin yang terutang kepada kreditor Mt. Gox telah didistribusikan hingga 22 Juli 2024.

Jumlah ini setara dengan 59.000 BTC dari total 141.686 BTC, yang nilainya mendekati US$4 miliar. Sisanya, sebanyak 79.600 BTC, akan segera didistribusikan.

Kraken dan Bitstamp adalah dua dari lima bursa yang dipilih oleh wali amanat Mt. Gox untuk mendistribusikan dana kepada kreditor.

Kraken telah menerima 49.000 BTC, sedangkan Bitstamp telah menerima 10.000 BTC.

Walaupun proses distribusi Bitcoin telah berjalan, mayoritas kreditor Mt. Gox tampaknya masih memegang aset mereka dan belum menjualnya.

Mt. Gox didirikan pada tahun 2010 dan pernah menjadi salah satu bursa Bitcoin terkemuka yang berbasis di Jepang.

Namun, pada tahun 2014, bursa ini bangkrut setelah mengalami peretasan besar-besaran yang menyebabkan hilangnya 850.000 BTC, menjadikannya salah satu peretasan terbesar dalam sejarah kripto.

Sejak itu, Mt. Gox berupaya memulihkan aset dan membayar ganti rugi kepada kreditor terdampak.

Sejak kebangkrutannya, harga Bitcoin telah meroket, mencapai puncaknya pada harga US$73.737 pada Maret 2024 berkat antusiasme menjelang Bitcoin Halving dan minat investor terhadap ETF Bitcoin spot di AS.

Karena kenaikan harga yang signifikan ini, banyak pihak memprediksi bahwa kreditor Mt. Gox akan menjual Bitcoin mereka untuk mendapatkan keuntungan besar, yang dikhawatirkan akan menyebabkan tekanan jual besar di pasar kripto.

Namun, laporan dari Glassnode menunjukkan bahwa mayoritas kreditor memilih untuk menyimpan Bitcoin mereka atau menjadi investor jangka panjang.

“Kreditor memilih untuk menerima BTC daripada fiat, yang merupakan hal baru dalam undang-undang kebangkrutan Jepang. Oleh karena itu, kemungkinan besar hanya sebagian kecil dari koin yang didistribusikan ini akan benar-benar dijual ke pasar,” ujar Glassnode.

Selain itu, metrik volume kumulatif delta (CVD) spot tidak menunjukkan peningkatan signifikan di Kraken setelah distribusi BTC Mt. Gox.

Metrik ini digunakan untuk mengukur perbedaan bersih antara volume perdagangan beli dan jual di bursa terpusat.

Selaras dengan ini, neraca dari investor jangka panjang terus bertambah, sementara proporsi kekayaan mereka tetap tinggi.

Saat ini, lebih dari 65,8% Bitcoin tidak aktif selama lebih dari satu tahun dan lebih dari 54% Bitcoin tidak aktif selama lebih dari dua tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa investor cenderung menerapkan strategi HODL (Hold On for Dear Life), menunggu harga yang lebih tinggi untuk menjual koin mereka.


Sumber: Coinvestasi


*Disclaimer: Perdagangan Aset Kripto adalah aktivitas perdagangan yang berisiko tinggi dan berpotensi menyebabkan kerugian. Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Diharapkan pengguna untuk melakukan riset dan analisa dengan baik terlebih dahulu karena harga aset kripto bersifat fluktuatif. NagaExchange tidak memaksa pengguna untuk membeli dan menjual aset kripto. Semua aktivitas perdagangan aset kripto merupakan keputusan individu oleh pengguna.*