5 Aspek Penting dari Laporan Indonesia Crypto dan Web3 2023
INFORMASI
3mos ago
Admin

Coinvestasi bersama dengan Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia telah merilis laporan bertajuk Laporan Industri Indonesia Crypto dan Web3 2023.

Laporan ini berisi berbagai aspek penting yang memberikan gambaran tentang perkembangan dan pertumbuhan industri kripto dan Web3 di Indonesia.


Berikut merupakan 5 aspek penting dari laporan tersebut:

1. Peningkatan Adopsi Kripto di Indonesia

Menurut Indeks Adopsi Kripto Global Chainalysis, Indonesia naik ke peringkat ketujuh dengan adopsi kripto terbesar di dunia pada tahun 2023, meningkat 13 peringkat dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam pertumbuhan adopsi kripto global.

2. Pertumbuhan Volume Transaksi dan Jumlah Investor

Meskipun pasar mengalami volatilitas dan perubahan tren, volume transaksi kripto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencapai Rp122 triliun dari Januari hingga September 2023. Jumlah investor kripto juga meningkat menjadi 18,25 juta, dengan pertumbuhan rata-rata bulanan sebesar 437.900 pelanggan.

3. Dukungan Terhadap Inovasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia mendorong inovasi teknologi blockchain dengan menerbitkan Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2021. Mereka juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk menciptakan regulasi sandbox di sektor-sektor terkait teknologi.

4. Transisi Pengawasan Kripto

Pengawasan aset kripto di Indonesia saat ini berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), tetapi ada rencana transisi ke pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2021.

5. Ekosistem Perdagangan Kripto Indonesia

Jumlah bursa kripto lokal di Indonesia meningkat dari 25 pada tahun 2022 menjadi 32 pada tahun 2023, dengan 501 aset kripto yang sah diperdagangkan di dalam negeri. Pada tahun yang sama, Indonesia meresmikan PT Bursa Komoditi Nusantara sebagai bursa kripto, PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai kliring, dan PT Tennet Depository Indonesia sebagai depositori.


Sumber: Coinvestasi