Digugat Oleh SEC, Bittrex Mengajukan Kebangkrutan
BERITA
11mos ago
Admin

Pertukaran kripto Bittrex telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 UU Kepailitan AS ke Pengadilan Distrik Delaware di Amerika Serikat pada hari Senin, 8 Mei 2023.

Pengajuan kebangkrutan mencakup dua anak perusahaan Bittrex di Malta dan afiliasi Desolation Holdings LLC.

Namun, Bittrex Global GmbH, pertukaran kripto global yang berbasis di Liechtenstein, tidak tercakup dalam kebangkrutan tersebut.

Perusahaan memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 kreditur akan terdampak oleh kebangkrutan ini, dengan total klaim berkisar antara US$500 juta hingga US$1 miliar.

Saat pengajuan kebangkrutan Bittrex, Office of Foreign Assets Control (OFAC) merupakan kreditor terbesar dengan klaim sebesar US$24,2 juta, diikuti oleh dompet kripto yang mengajukan klaim senilai US$14,5 juta.

Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) juga termasuk dalam 50 kreditor teratas dengan klaim senilai US$3,5 juta, sementara klaim dari Securities and Exchange Commission (SEC) masih belum diumumkan.

OFAC adalah sebuah divisi di bawah Departemen Keuangan AS yang bertanggung jawab dalam menegakkan sanksi ekonomi, sementara FinCEN adalah divisi di bawah Departemen Keuangan AS yang bertujuan untuk mencegah kejahatan keuangan dengan memonitor aktivitas keuangan.

Diberitakan bahwa Bittrex telah mencapai kesepakatan senilai sekitar US$29 juta dengan Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) dan Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN).

Tiga minggu setelah Securities and Exchange Commission (SEC) AS menuntut Bittrex dan mantan CEO William Shihara atas pelanggaran keamanan pada bulan April, perusahaan ini mengajukan kebangkrutan.

SEC telah menuduh Bittrex Inc dan Bittrex Global karena menjalankan bursa sekuritas yang tidak terdaftar.

Sebelumnya pada Oktober 2022, Bittrex juga didenda karena melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank AS.

Pada Maret 2023, Bittrex mengumumkan penghentian operasionalnya di Amerika Serikat mulai akhir April karena ketidakpastian regulasi.

Bittrex menghadapi berbagai tantangan pada tahun 2023 di Amerika Serikat yang membuatnya mengalami kesulitan.

Pada bulan Februari, perusahaan ini terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 83 karyawannya karena penurunan performa pasar kripto pada tahun sebelumnya.