Berbagai Bentuk Ancaman Terhadap Teknologi Blockchain
INFORMASI
4mos ago
Admin

1. 51% Attack:

51% attack terjadi ketika satu atau lebih penambang memperoleh lebih dari setengah kekuatan pemrosesan pada keseluruhan jaringan blockchain. Hal ini memberikan mereka kendali mayoritas dalam algoritma konsensus. Meskipun sering terjadi pada blockchain berbasis Proof-of-Work, jenis serangan ini juga dapat merambah ke algoritma konsensus lainnya. Jika berhasil, pihak yang menguasai 51% kekuatan jaringan dapat memanipulasi data on-chain, menambah blok baru, dan melakukan double spending.

2. Eclipse Attack:

Eclipse Attack adalah jenis serangan yang muncul seiring perkembangan pesat blockchain. Terjadi saat beberapa node yang terhubung mendominasi node lain. Contohnya, node A dengan enam cabang hanya dapat terhubung dengan enam node lainnya. Dalam Eclipse Attack, node-node terhubung ini dikuasai oleh pihak penyerang, merusak integritas node A dan berpotensi menyebabkan double spending.

3. Sybil Attack:

Sybil Attack terjadi ketika pihak penyerang menciptakan banyak node palsu untuk membanjiri jaringan. Ini mengakibatkan node lain terhubung secara dominan dengan node penyerang, menghambat fungsi jaringan blockchain dan berpotensi mencegah blok valid masuk ke jaringan.

4. Timejacking Attack:

Timejacking Attack mengeksploitasi kelemahan dalam penanganan timestamp Bitcoin. Pada serangan ini, penyerang mengubah time counter pada node, memaksa node untuk mengakui blockchain alternatif. Penyerang dapat memanipulasi waktu dengan memuat akun manipulatif dan memberikan timestamp yang tidak akurat.

5. Selfish Mining Attack:

Serangan ini terjadi ketika penyerang menambang blok secara diam-diam, menciptakan salinan chain yang tidak dikenal oleh node lain. Setelah menciptakan chain yang cukup besar, penyerang mengumumkan fork pribadi yang merusak integritas jaringan dan memberikan keuntungan pada penyerang.

6. Finney Attack:

Seperti Selfish Mining Attack, Finney Attack melibatkan penambangan diam-diam dan pengiriman transaksi palsu kepada node lain, terutama merchant. Jika node merchant menerima transaksi palsu, penyerang dapat menambahkan blok ke chain dalam waktu singkat, meskipun kesempatan untuk serangan ini kecil.

7. Race Attack:

Race Attack dilakukan dengan mempublikasikan dua transaksi yang berbeda, salah satunya kepada merchant. Penyerang berusaha memanipulasi merchant dengan membuatnya percaya bahwa transaksi yang diberikan adalah yang pertama, sementara transaksi lainnya diumumkan kepada jaringan, menyebabkan potensi kebingungan dan kerugian.


*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*