Indonesia Menjadi Top 7 Negara Dengan Penerapan Kripto Tertinggi Di Dunia
BERITA
7mos ago
Admin

Penggunaan kripto di Indonesia berada di peringkat sepuluh teratas yang bersaing dengan Filipina dan Pakistan.

Berdasarkan laporan Chainalysis yang dirilis pada bulan September 2023, enam dari sepuluh negara dengan tingkat adopsi kripto paling tinggi terletak di kawasan Asia.

Beberapa negara di Asia menjadi pionir dalam adopsi kripto, termasuk India (peringkat 1), Vietnam (peringkat 3), Filipina (peringkat 6), Indonesia (peringkat 7), Pakistan (peringkat 8), dan Thailand (peringkat 10).

India yang termasuk dalam kawasan Asia Tengah & Selatan dan Oseania (CSAO) memimpin dalam hal volume transaksi, dengan total aset kripto sekitar US$268,9 miliar yang diterima dalam satu tahun terakhir.

Penggunaan kripto di Asia terutama di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, mengalami pertumbuhan yang mencolok.

Hal ini terbukti dari lonjakan volume transaksi, kekuatan beli, serta jumlah populasi yang signifikan di daerah tersebut.

Secara khusus, wilayah Asia Tengah, Selatan, dan Oseania (CSAO) diakui sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan aset kripto yang paling dinamis di dunia.

Dalam hal volume transaksi mentah (raw volume transaction), CSAO menjadi pasar kripto terbesar ketiga, hampir setara dengan Amerika Utara, Eropa Tengah, Utara & Barat (CNWE), dan hanya sedikit di bawah 20% dari aktivitas global.

Selain itu, peran utama dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) juga dimainkan di wilayah Asia, terlihat dari total volume transaksi regional yang mencapai 55,8%, meningkat dari 35,2% tahun sebelumnya.

Adopsi oleh institusi di wilayah ini juga meningkat, dengan sekitar 68,8% dari total volume transaksi berasal dari transfer senilai US$1 juta atau lebih. Ini merupakan peningkatan signifikan dari 57,6% pada periode sebelumnya.

Meskipun pertukaran kripto terpusat mendominasi lalu lintas situs terkait kripto di negara-negara Asia, terdapat perbedaan mencolok dalam aktivitas kripto di Filipina dan Vietnam.

Contohnya, Filipina memiliki kontribusi yang besar dalam lalu lintas web terkait kripto, terfokus pada platform gim dan perjudian, mencapai 19,9%. Di sisi lain, Vietnam memiliki kontribusi sebesar 10,8%.

Sebaliknya, Pakistan dan Vietnam mengamati tingkat aktivitas yang lebih tinggi pada pertukaran P2P, yang umumnya digunakan di pasar negara berkembang atau di negara-negara dengan regulasi modal yang lebih ketat.


*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pembaca bukan bermaksud perintah untuk jual/beli aset kripto. Segala keputusan investasi atau trading harus merupakan keputusan dan tanggung jawab pembaca. Do Your Own Research (DYOR).*


Sumber: Coinvestasi