Tanpa Blockchain, Filipina Akan Meluncurkan CBDC
BERITA
2mos ago
Admin

Filipina siap memperkenalkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) yang dijadwalkan pada tahun 2026.

Langkah ini diprakarsai oleh Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) dengan tujuan mengubah wajah keuangan dengan fokus pada CBDC grosir untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan ketahanan pembayaran domestik dan internasional.

Berbeda dengan kebanyakan CBDC lainnya, CBDC Filipina tidak bergantung pada teknologi blockchain.

Eli Remolona Jr selaku Gubernur BSP, pada 12 Februari dalam wawancara dengan surat kabar lokal, Inquirer.net, menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.

"Bank sentral lain telah mencoba menggunakan blockchain, tetapi hasilnya tidak memuaskan," katanya.

CBDC Filipina akan dijalankan melalui sistem pembayaran dan penyelesaian yang dimiliki oleh bank sentral.

BSP akan fokus pada CBDC grosir yang akan diperantarai oleh bank dan bukan untuk konsumen langsung.

"Kami memutuskan untuk membatasinya pada perdagangan grosir – bank akan menjadi rekanan tunggal dan kemudian konsumen akan memasuki ranahnya," tambah Remolona.

Keputusan untuk tidak menggunakan teknologi blockchain juga didasarkan pada evaluasi praktis terhadap pengalaman bank sentral lain yang belum memenuhi harapan.

CBDC dipandang sebagai respons BSP terhadap ruang kripto yang belum diatur dan memberikan alternatif mata uang digital yang lebih stabil dan kurang berisiko.

Langkah ini sejalan dengan arah global menuju mata uang digital, seperti yang ditunjukkan oleh kesuksesan uji coba e-CNY di China yang mencerminkan tren lebih luas di negara-negara yang menjajaki CBDC untuk menyederhanakan transaksi keuangan dan menanggulangi aset kripto yang tidak diatur.

BSP mulai mengkaji CBDC pada tahun 2020.

Namun, pada bulan November, Bank for International Settlements menyatakan bahwa bank sentral di seluruh dunia belum sepenuhnya siap menghadapi risiko yang diakibatkan oleh CBDC.


Sumber: Coinvestasi


*Disclaimer: Perdagangan Aset Kripto adalah aktivitas perdagangan yang berisiko tinggi dan berpotensi menyebabkan kerugian. Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Diharapkan pengguna untuk melakukan riset dan analisa dengan baik terlebih dahulu karena harga aset kripto bersifat fluktuatif. NagaExchange tidak memaksa pengguna untuk membeli dan menjual aset kripto. Semua aktivitas perdagangan aset kripto merupakan keputusan individu oleh pengguna.*